PRATIKUM I
A.
Judul :
Mikrometri
B.
Tujuan
: Mengukur panjang / lebar sel atau
bagian sel
C.
Dasar Teori
Mikrometer
adalah alat yang di gunakan untuk
melakukan pengukuran sesuatu secara mikroskopis. Mikrometer yang banyak
digunakan ada 2 macam yaitu mikrometer okuler dan mikrometer obyektif. (Moebadi, 2012)
Mikrometer
okuler adalah suatu alat yang merupakan suatu keping kaca kecil dengan
garis-garis sekali, yang jaraknya sama dan dapat di tempatkan dalam lensa
okuler mikroskop. Pada beberapa mikroskop keping tersebut sudah di buat
sedemikian rupa sehingga bersatu dengan susunan lensa okuler. (Moebadi, 2012)
Pada tipe yang
lain, keping tersebut bisa di keluarkan dari susunan lensa okuler sehingga bisa
di pakai pada lensa dari mikroskop tipe yang lain. Ada kemungkinan jarak antara
keping dan lensa okuler dari suatu mikroskop tidak sama dengan mikroskop tipe
lain sehingga setiap penggunaan keping mikrometer okuler untuk tipe lain harus
di tera kembali.
Mikrometer obyektif
penampakannya sama dengan kaca obyek biasa hanya mikrometer sudah di beri
skala. Besar skala mikrometer obyektif sudah tertentu, yaitu 10 µm. Mikrometer obyektif dipakai untuk menera okuler mikrometer. Mikrometer merupakan
suatu alat untuk mengukur benda-benda yang mikro atau kecil, tipis, yang
memiliki ketelitian pengukuran yang lebih akurat.
Pengukuran
melalui mikrometer meliputi mengukur ukuran sel, maupun diameter bidang pandang
lensa obyektif. Manfaat ataupun relevansi dari mikrometri yaitu dapat diketahui
jumlah sel pada setiap luas atau bidang pandang dapat digunakan untuk
mengetahui konsentrasi sel dalam suatu sampel. Penggunaan mikrometer dapat
membantu pengukuran struktur dalam yang sediaannya sudah disiapkan.
D.
Alat
dan Bahan
1. Alat
:
a. Mikroskop
b. Lensa
Okuler Mikrometer
c. Lensa
Obyek Mikrometer
2. Bahan
:
a. Daun Zea
mays
E.
Cara
Kerja
I. Persiapan
Menyediakan mikroskop
dan memberi okuler mikrometer pada okulernya, serta menyediakan obyek mikrometer
dan preparat yang akan diukur.
II. Mencari
Nilai Skala Okuler Mikrometer
1. Mendekatkan
atau menempelkan mata di
atas lensa okuler, dan melihat apakah bayangan skala-skala okuler mikrometer
sudah jelas.
2. Menempatkan
obyek mikrometer di bawah obyektif. Mencari bayangan yang jelas dari
skala-skala obyek mikrometer tersebut, bersama-sama dengan skala okuler
mikrometer tersebut.
3. Membuat
kedua bayangan skala tersebut sejajar dengan memutar okuler dalam tabungnya.
Meletakan titik nol kedua skala tersebut sama tinggi dengan menggerakkan obyek
mikrometer.
4. Mencari
bayangan garis skala kedua mikrometer tersebut yang berimpit (sama tinggi).
Menghitung masing-masing bagian skala pada masing-masing mikrometer. Menghitung
dari titk nol sampai garis skala yang berimpit tadi.
5. Jarak
sesungguhnya antara 2 garis skala obyek mikrometer diketahui (tertulis pada
obyek mikrometer), jadi nilai skala okuler mikrometer dapat diketahui.
III. Mengukur
panjang / lebar atau bagian Sel
1. Mengambil
obyek mikrometer, dan menggantinya dengan preparat. Mencari bayangan preparat,
kombinasi obyektif, okuler serta panjang tubus sama dengan waktu mencari nilai
skala okuler mikrometer.
2. Menempatkan
bayangan skala okuler mikrometer pada bayangan preparat sedemikian rupa
sehingga arah bayangan skala itu sesuai dengan arah panjang / lebar sel atau bagian
sel yang diukur. Jumlah bagian skala dikalikan dengan nilai skala adalah nilai
panjang atau lebar yang dicari.
F.
Hasil
Pengamatan
1.
Lebar sel daun
Zea mays
Perbesaran 10 X 40
2.
Panjang sel
daun Zea mays
Perbesaran 10 X
40
Dalam praktikum mikroteknik untuk pengamatan
bayangan skala okuler mikrometer, nilai skalanya yaitu : 6 mm, dan bayangan skala
obyektif mikrometer, nilai skalanya yaitu : 30
mm. Pengamatan skala kedua lensa mikrometer tersebut, menggunakan mikroskop
dengan perbesaran untuk lensa okuler yaitu 10 X dan perbesaran untuk lensa
okuler juga yaitu 10 X. Untuk menghitung skala okuler yaitu :
Skala
obyektif
1 Skala okuler =
x
0,01 mm
Skala okuler
Dan untuk skala
yang nilainya dalam satuan millimeter (mm) sesuai aturannya harus diubah dalam
satuan mikron (µ), sedangkan 1 mm = 1000 µ. Hasil perhitungan dari skala kedua
lensa tersebut yaitu:
6 mm
1 Skala okuler =
x 0,01 mm
30 mm
= 0,002
mm
1000
=
2 micro
Setelah
itu saatnya mengukur bagian dari
preparat Zea mays,
maka di dapati bahwa ukuran panjang yaitu 33
mm. Maka ukuran panjang butir tersebut, yaitu :
Panjang Zea mays
= 2 µ x 33
mm
= 2 µ x 0.033 µ ( di ubah dalam satuan mikro )
= 0.066 µ
Lebar Zea mays = 2 µ x 20 mm
= 2 µ x 0.02 µ
= 0,04 µ
G.
Pembahasan
Mikrometer
adalah alat yang di gunakan untuk
melakukan pengukuran sesuatu secara mikroskopis. Mikrometer yang banyak digunakan ada 2 macam yaitu
mikrometer okuler dan mikrometer obyektif.
Dari hasil
pengamatan tersebut, dalam membaca skala okuler mikrometer dan obyektif
mikrometer yaitu kedua lensa tersebut di cari bayangan yang jelas serta dibuat
sejajar bayangan tersebut dengan meletakkan titik nol kedua skala tersebut sama
tinggi atau yang berimpit, sehingga skala dari lensa okuler mikrometer dan
obyektif mikrometer dapat dibaca atau di ketahui. Awalnya membuat kedua
bayangan skala tersebut sejajar dengan memutar okuler dalam tabungnya, lalu
meletakkan titik nol kedua skala tersebut sama tinggi dengan menggerakkan obyek
mikrometer. Mencari bayangan garis skala kedua mikrometer tersebut yang berimpit (sama tinggi). Selanjutnya dengan menghitung masing-masing bagian
skala pada masing-masing mikrometer, serta menghitung dari titik nol sampai
garis skala yang berimpit tadi. Jarak sesungguhnya antara 2 garis skala obyek
mikrometer diketahui, jadi nilai skala okuler mikrometer dapat diketahui.
Pengamatan
bayangan skala okuler mikrometer, nilai skalanya yaitu : 6 mm, dan bayangan skala
obyektif mikrometer, nilai skalanya yaitu :30 mm.
Pengamatan skala
kedua lensa mikrometer tersebut, menggunakan mikroskop dengan perbesaran untuk
lensa okuler yaitu 10 X dan perbesaran untuk lensa okuler juga yaitu 10 X. Dan
untuk skala yang nilainya dalam satuan millimeter (mm) sesuai aturannya harus
diubah dalam satuan mikron (µ), sedangkan 1 mm = 1000 µ. Hasil perhitungan dari
skala kedua lensa tersebut yaitu:
6 mm
1 Skala okuler =
x 0,01 mm
30 mm
= 0.02
mm
1000
=
2 µ
Oleh
karena nilai skalanya mm diubah ke satuan µ, maka 1 skala okuler 0,02 mm menjadi 2 µ.
Selanjutnya
dalam pengukuran bagian dari preparat Zea mays, maka di dapati bahwa ukuran
panjang dari Zea mays yaitu 33
mm atau 0.033 µ . Caranya yaitu
dengan menempatkan bayangan skala okuler mikrometer pada bayangan preparat
sedemikian rupa sehingga arah bayangan skala itu sesuai dengan arah panjang /
panjang lebar sel atau bagian sel yang diukur. Jumlah bagian skala dikalikan
dengan nilai skala adalah nilai panjang atau lebar yang dicari.
Sehingga ukuran
dari bagian panjang Zea mays tersebut yaitu
hasil perkalian dari skala lensa dengan ukuran panjang butir tersebut, yaitu :
Panjang
Zea mays = 2 µ x 33
mm
= 2
µ x 0.033 µ
= 0.066 µ
Maka
hasil akhir dari panjang sel Zea
Mays dalam mikrometri yang menggunakan alat
dalam hal ini menggunakan preparat Zea
mays yaitu berukuran 0.066 µ ( Mikro ).
H.
Kesimpulan
1. Mikrometri adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur panjang, lebar
serta bagian-bagian sel.
2. Penentuan nilai skala
okulerimikrometer dan obyekmikrometer ditentukanoleh banyaknya garis pada skala
yang saling berimpit dan tergantung pada perbesaran mikroskop optiphot yang
digunakan.
3. Pada perbesaran 10 X diperoleh
kalibrasi 1 skala okuler = 0,002 mm, Pengukuran melalui
mikrometer meliputi mengukur ukuran sel, maupun diameter bidang pandang lensa
obyektif. Manfaat dari mikrometri yaitu dapat mengetahui jumlah sel, panjang / lebar atau bagian sel.
Daftar Pustaka
Moebadi.
2000. Dasar - Dasar Mikroteknik.
Malang : Universitas Negeri Malang
Team
Teaching Mikrotenik. 2011. Bahan Ajar
Mikroteknik. Gorontalo : Universitas Negeri Gorontalo
Team
Teaching Mikrotenik. 2011. Penuntun
Praktikum Mikroteknik. Gorontalo : Universitas Negeri Gorontalo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar